Rabu, 13 Maret 2013

Makanan Ikan Lele



Lele pada dasarnya merupakan hewan omnivora sehingga jenis pakannya cukup banyak. Selain pakan utama yang berupa pelet, lele juga dapat diberi makan berupa pakan alami atau pakan alternatif. Pakan alami ataupun pakan alternatif yang diberikan kepada lele harus memenuhi 3 (tiga) syarat, yaitu murah, mudah didapat, dan memenuhi kebutuhan nutrisi. Oleh karena itu sudah sewajarnya kita belajar mengenai Manajemen Pakan Lele.
1. Pakan Alami
Pakan alami yang dapat diberikan untuk lele cukup banyak. Beberapa jenis pakan alami yang dapat digunakan sebagai pakan lele antara lain keong mas, bekicot, cacing tanah, dan ikan rucah.
a. Keong Mas
Keong mas merupakan hama yang banyak mendatangkan kerugian bagi para petani. Binatang ini pertumbuhannya sangat cepat. Keong mas yang menjadi musuh petani ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan lele. Seluruh tubuh keong ini dapat dimanfaatkan sebagi pakan, terkecuali cangkangnya. Cara pemberiannya pun sangat mudah. Keong mas dipecah dan dikeluarkan dari cangkang, dipotong kecil-kecil sesuai ukuran mulut lele, kemudian dimasukkan ke kolam.
b. Bekicot
Kualitas bekicot sebagai pakan lele sama baiknya dengan keong mas. Hanya saja sekarang ini bekicot sudah mulai langka. Cara menyiapkan bekicot untuk pakan lele adalah sama dengan cara menyiapkan pakan dari keong mas, bahkan lebih mudah karena daging bekicot lebih mudah dikeluarkan.
c. Cacing Tanah
Cacing tanah cukup baik untuk digunakan sebagai pakan lele karena memiliki kandungan protein yang tinggi. Cacing tanah hidup di tanah yang lembap. Lubangnya ditandai oleh gundukan tanah yang berbentuk khas. Cacing tanah dapat diberikan dalam keadaan hidup maupun sudah kering. Sebaiknya cacing tanah dikeringkan terlebih dahulu untuk menghindari kemungkinan terbawanya bibit penyakit.
d. Ikan Rucah
Yang dimaksud ikan rucah adalah ikan kecil-kecil yang tidak layak konsumsi. Ditempat pelelangan ikan (TPI) banyak terdapat ikan yang tidak layak konsumsi, yang biasanya dikumpukan oleh pedagang dan dijual dengan harga yang sangat murah. Ikan rucah juga nerupakan makanan yang baik untuk lele. Sebaiknya ikan itu dicuci bersih terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan garamnya.
 
2. Pakan Alternatif
Pakan alternatif juga dapat digunakan untuk menekan biaya pemeliharaan sepanjang tidak mengurangi nutrisi yang diberikan pada lele itu. Pakan alternatif sebaiknya berasal dari limbah yang dijual dengan harga yang sangat murah, atau bahkan yang dibuang orang begitu saja.
a. Limbah Pemotongan Hewan
Tempat pemotongan hewan menghasilkan banyak sekali limbah. Memang tidak semua limbah dapat dimanfaatkan sebagai pakan lele. Hanya limbah kulit, jeroan, dan darah yang dapat digunakan sebagai pakan lele. Sebelum diberikan, sebaiknya limbah itu dipotong-potong terlebih dahulu dengan ukuran tertentu. Khusus untuk darah, sebaiknya diendapkan hingga membeku dan kemudian baru dipotong kecil-kecil
b. Limbah Peternakan Ayam
Kotoran ayam juga dapat dijadikan pakan lele. Hal itu karena kandungan proteinnya cukup tinggi, terutama limbah dari peternakan ayam yang dipelihara secara intensif. Bahkan beberapa peternakan mengkombinasikan ternak lele dengan ayam, yang dikenal dengan sistem “longyam”. Sebenarnya sistem ini beresiko bagi ayam karena kemungkinan ayam untuk terserang penyakit sangat tinggi akibat kelembapan yang berasal dari kolam yang ada dibawah kandangnya.
c. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga juga dapat menjadi sumber pakan yang baik bagi lele. Sisa-sisa makanan, terutama nasi, ikan, daging, sayur, dan sebagainya sangat baik sebagai pakan lele. Sisa makan ini dapat diberikan langsung tanpa diolah terlebih dahulu. Sisa makanan dapat dikumpulkan dari tetangga sekitar bila menginginkan jumlah yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan lele yang dipelihara.
d. Bangkai
Meskipun menjijikan, namun bangkai dapat juga dijadikan sebagai pakan alternatif. Apabila kolam lele dekat dengan peternakan ayam, bangkai ayam yang mati dapat digunakan sebagai pakan lele. Sebelum diberikan, bangkai itu sebaiknya dipotong kecil-kecil terlebih dahulu. Yang perlu diperhatikan dalam mengolah bangkai adalah keamanannya, mengingat bangkai itu mungkin mengandung bibit penyakit berbahaya, misalnya flu burung.

1 komentar: